Minggu, 29 September 2013

Alice in Wonderland


Judul : Alice in Wonderland
Pengarang : Lewis Carroll
Penerjemah : Khairi Rumantati
Penerbit : Atria, Cetakan: II Februari 2010
Halaman : 175
Rate : 3/5

Alice terjatuh ke dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib yang penghuninya jauh lebih ajaib lagi. Di sana, Alice mengalami petualangan yang luar biasa. Alice bertemu seekor kelinci dengan arloji saku, mengikuti pesta minum teh yang diadakan si Pembuat Topi, dan kemudian bermain kriket dengan sang Ratu! Tersesat di negeri khayalan ini membuat Alice penasaran, dan semakin penasaran setiap menitnya....

******
Siapa sangka, setelah melihat seekor kelinci putih dengan mata merah muda berlari di dekat Alice yang sedang menahan kantuk karena udara yang panas, Alice akan mengalami peristiwa-peristiwa ajaib. Mengikuti Kelinci Putih yang memiliki jam saku, membawanya masuk ke dalam lubang kelinci dan terjun terus ke dalam sumur yang dindingnya dipenuhi lemari dan rak buku. Ia pun terus turun dan berpikir bahwa Ia akan jatuh menembus bumi dan keluar di antara orang-orang yang berjalan dengan  kepala di bawah.

Ketika membaca buku ini, imajinasimu pasti terbang dan membayangkan jika kau menjadi seorang Alice. Bagaimana rasanya masuk ke dalam lubang kelinci yang luncurannya seakan tidak pernah berhenti? Bagaimana rasanya menjadi kecil dan besar dan kecil lagi dalam waktu yang cepat? Bahkan Alice sampai mengira kalau Ia sebenarnya adalah bukan Ia, nah lho?

Sejak serial kartun Alice in Wonderland diputar di stasiun TV nasional di masa SD dulu, kana sudah menyukai Alice dan sangat iri padanya yang memiliki dunia ajaib. Sungguh menyenangkan memiliki tempat rahasia dan bertemu dengan hal-hal yang ajaib. Meskipun sampai sekarang  masih ingin memiliki dunia ajaib seperti Alice, kana sudah tidak begitu iri lagi. Karena apabila hal yang menimpa Alice benar-benar terjadi, kana pikir, kana tidak akan seberani Alice. Yup, Alice adalah anak perempuan yang sangat pemberani. Terjun di lorong yang gelap tanpa tahu akan mendarat dimana, berdebat dengan hewan yang bisa berbicara, bertemu si gila Kelinci Bulan Maret dan si Pembuat Topi, bertemu Duchess  yang selalu mementingkan nilai-nilai moral, sampai bermain kriket dengan Ratu Hati yang selalu memberi hukuman penggal kepala dan kegilaan-kegilaan lain yang dihadapinya.

Tidak ada daftar isi pada buku ini. Setiap Bab diberi judul sesuai dengan penggalan kisah yang dialami oleh Alice. Setiap bagian sangat menyenangkan kecuali pada bagian Kisah si Kura-kura Tiruan dan bagian Tarian Quadrille-Lobster. Pada bagian itu, cerita sungguh berjalan sangat lamban selamban sang Kura-kura menuturkan kisahnya. Tarian Quadrille-Lobster juga terpaksa kana lewatkan. Lirik pada tarian itu mungkin menarik dalam bahasa aslinya, tapi agak kurang "pas" ketika diterjemahkan. Entahlah, that's just my opinion :)

Sepenggal kalimat yang cukup menarik untuk dikutip, seperti kata-kata yang sering diucapkan sang Duchess, "Dan Nilai Moralnya Adalah------- "

"Waktu tidak pernah melakukan apa pun yang kuminta!... (Hal. 96)
"Jika kau mengenal Waktu sebaik aku," kata si Pembuat Topi, "kau tidak akan mengatakan tentang menyia-nyiakannya...(Hal. 93)

Happy Reading!